Pentingnya Pabrik

Dalam industri manufaktur, keberadaan pabrik merupakan kunci penentu kemampuan daya saing perusahaan. Seluruh konsep, rencana dan umpan balik yang diperoleh akan ditransformasi didalam pabrik. Pabrik merupakan elemen dari perusahaan yang menterjemahkan seluruh kebutuhan manajemen untuk bisa menjawab permintaan pasar.
Pabrik adalah kumpulan bahan, mesin, peralatan dan pekerja yang dirangkai oleh pengorganisasian kegiatan secara teratur untuk memproduksi barang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan pada tingkat biaya yang wajar. Para manajer pabrik adalah engineer yang bukan saja harus memiliki kemampuan teknis tetapi juga manajerial. Sebab, kemampuan teknis hanya bisa digunakan untuk pengelolaan masalah-masalah yang timbul dari bahan, mesin, peralatan dan produk saja. Sementara itu, keberadaan pekerja sebagai faktor yang menentukan perlu dikelola dengan seni manajerial.
Kompleksitas permasalahan didalam pabrik tidak bisa diselesaikan secara parsial dan intuitif. Umumnya, para manajer pabrik sangat mengandalkan pengalaman dan intuisi saja dalam menghadapi masalah-masalah operasional, taktis dan strategis. Waktu yang terbatas dan tekanan keadaan mendorong cara pikir manajer untuk bertindak mengandalkan intuisinya. Padahal keterlibatan elemen-elemen pembentuk pabrik harus dipandang sebagai sebuah sistem sehingga masalah yang muncul harus diselesaikan dengan prinsip-prinsip pendekatan sistem. Gambar dibawah ini dapat mengilustrasikan perlunya perhatian dari para manajer pabrik untuk memandang pabri sebagai sistem sosial-teknis.
Bahan, mesin, peralatan dan produk didalam pabrik pada dasarnya adalah obyek bagi para pekerja. Demikian sebaliknya bagi para manajer, baik bahan, mesin, peralatan, produk dan pekerja seolah-olah sebagai obyek yang akan dikelola. Agar tercipta integrasi yang efisien dan efektif, maka pabrik patut dipandang sebagai sistem sosial teknis. Sistem teknis terdiri dari mesin, peralatan, bahan baku, produk yang dirangkai menjadi rencana-rencanan produksi. Sistem sosial terdiri dari para pekerja disetiap unit kerja yang akan merealisasikan rencana-rencana teknis yang telah disusun.